Minggu, 03 November 2013

Kemtan Terus Tingkatkan Lahan Panen Kedelai


Mojokerto - Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan produksi kedelai nasional guna mencapai swasembada kedelai pada tahun 2014 mendatang. Upaya yang dilakukan adalah dengan terus menambah area panen kedelai, mengembangkan benih unggul dan pola penanaman, serta memberikan insentif dan jaminan harga untuk menarik minta petani untuk menanam kedelai.
Menteri Pertanian Suswono mengemukakan hal tersebut dalam dialog dengan kelompok tani usai melakukan panen raya kedelai di Desa Sidomulyo, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
"Inilah saat yang tepat untuk menanam kedelai, karena pemerintah memberikan jaminan harga, sehingga petani tidak perlu takut kedelainya dihargai murah," kata Suswono dalam keterangan tertulis yang diterima Beritasatu.com di Jakarta, Minggu (3/11).
Menurut Mentan, pemerintah sudah menetapkan harga patokan pemerintah (HPP) kedelai sebesar Rp 7.400 per kilogram. Bulog ditugaskan untuk menyerap kedelai petani apabila harga pasaran di bawah HPP.
Jaminan harga ini, harap Mentan, dapat menggairahkan kembali para petani untuk menanam kedelai.
Mentan mengemukakan, saat ini kebutuhan kedelai nasional mencapai 2,4 juta ton per tahun. Produksi nasional baru mencapai 900 ribu ton. Sehingga dua pertiga dari kebutuhan kedelai nasional terpaksa masih harus diimpor.
"Ke depan, dengan bertambahnya luas panen kedelai dan meningkatnya produksi akan mengurangi impor secara signifikan," tandas Suswono.
Lebih lanjut Mentan menambahkan, kualitas kedelai lokal sejatinya tidak kalah dengan kedelai impor. Dari sisi produksi misalnya, kedelai yang ditanam di daerah subtropis tingkat produktivitasnya bisa mencapai tiga ton per hektar. Sementara kedelai lokal rata-rata nasional produksi per hektarnya hanya 1,5 ton per hektar.
"Namun, jangan salah, mereka panen kedelai enam bulan sekali. Sementara kita panen kedelai per tiga bulan. Kalau enam bulan kita bisa dua kali panen. Sehingga tingkat produksi per hektarnya sama saja. Atau bahkan kita lebih tinggi," jelasnya.
Kepada para petani Mentan berpesan agar mengikuti petunjuk pola penanaman kedelai, serta pola penggunaan pupuk. Sebab teknik menanam dan pemakain pupuk yang benar akan mempengaruhi produksi.
Jika kedelai ditanam dan dipupuk dengan benar, maka produksi per hektarenya dapat mencapai 2,4-2,5 ton. Sementara yang ditanan asal-asalan produksi hanya 1 sampai 1,5 ton per hektar.
"Di sini peran penyuluh sangat penting untuk mengajari para petani bagaimana menanam kedelai yang benar," pungkasnya.

Analisis :
Dalam mengingkatkan produksi kedelai nasional guna mencapai swasembada kedelai pada tahun 2014, Upaya yang dilakukan Pemerintah adalah dengan terus menambah area panen kedelai, mengembangkan benih unggul dan pola penanaman, serta memberikan insentif dan jaminan harga untuk menarik minta petani untuk menanam kedelai. Pemerintahjuga sudah menetapkan harga patokan pemerintah (HPP) kedelai sebesar Rp 7.400 per kilogram. Bulog ditugaskan untuk menyerap kedelai petani apabila harga pasaran di bawah HPP, harapannya dapat menggairahkan kembali para petani untuk menanam kedelaidengan mengikuti petunjuk pola penanaman kedelai sehingga produksi kedelai mencapai sasembada dan tidak terjadi kelangkaan.

SUMBER :
beritasatu.com
Ekonomi - Industri & Perdagangan
Minggu, 03 November 2013 | 07:29
Penulis: Feriawan Hidayat/FER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar