Kamis, 03 Mei 2012

Perkembangan Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia

Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia

Beberapa strategi pembangunan ekonomi :

Strategi Pertumbuhan
  • strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat, sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi
  • pertumbuhan eknomii akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke bawah (trickle-down-effect) pendistribusian kembali.
  • jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan, hal tersebut merupakan prasyarat terciptanya pertumbuhan ekonomi

Strategi Pembangunan dengan PemerataanInti dari konsep ini yaitu dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaac induk, dan paket program terpadu.

Strategi KetergantunganInti dari konsep ini adalah untuk membebaskan suatu negara dari kemiskinan yang lebih disebabkan karena adanya ketergantungannegara tersebut dari pihak/negara lain, maka perlu mengarahkan upaya pembangunan ekonomi. Langkah yang dapat ditempuh diantaranya: meningkatkanproduksi nasional disertai dengan penigkatan kemampuan dalam bidang produksi, lebih mencintai produk nasional, dan sebagainya.

Strategi yang Berwawasan RuangStrategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan sebab-sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang seperti daerah maju dikarenakan kemampuan/pengaruh menyebar dari kaya ke miskin (spread effects) lebih kecil dari pada terjadinya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (back-wash effect).

Strategi Pendekatan Kebutuhan PokokStrategi ini dikembangkan Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) tahun 1975 yang bertujuan dari strategi  ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran.
Pemilihan strategi yang akan digunakan dalam proses pembangunan sangat dipengaruhi dengan tujuan yang hendak dicapai. Jika tujuannya menciptakan masyarakat yang mandiri, maka strategi ketergantunganlah yang mungkin digunakan. Tetapi jika tujuannya pemerataan pembangunan, maka strategi yang berwawasan ruang-lah yang sebaiknya digunakan.

Strategi Pembangunan Ekonomi IndonesiaPada awal orde baru, strategi pembangunan di Indonesia lebih diarahkan pada tindakan pembersihan dan oerbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha-usaha untuk menekan laju inflasi yang sangat tinggi (hyper inflasi). Strategi pembangunan di Indonesia tidak mengenal perbedaan strategi ekstrem. Sebagai contoh selain strategi pemerataan pembangunan, tidak mengabaikan strategi pertumbuhan, dan strategi yang berwawasan ruang.
Strategi-strategi tersebut kemudian dipertegas dengan ditetapkannya sasaran dan titik berat setiap Repelita, yaitu :
  • Repelita I: titik berat pada sektor pertanian dan industri
  • Repelita II: titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku
  • Repelita III: titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi
  • Repelita IV: titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industrui sendiri, baik industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam Repelita-Repelita selanjutnya.

Perencanaan PembangunanManfaat perencanaan :
  • Diharapkan terdapat suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan
  • Dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi dan prospek pengembangan, juga mengenai hambatan dan resioko yang mungkin dihadapi
  • Memberi kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang baik
  • Dapat dilakukan penyusunan skala prioritas, memilih urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya
  • Akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi
  • Perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat ditingkatkan
  • Dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur

Periode perencanaan pembangunan :
  1. Sebelum orde baru
  • periode 1945 – 1950
  • periode 1951 – 1955
  • periode 1956 – 1960
  • periode 1961 – 1965
  
 2.  Setelah orde baru
  • Periode Repelita I    : 1969/70 – 1973/74
  • Periode Repelita II   : 1974/75 – 1978/79
  • Periode Repelita III  : 1979/80 – 1983/84
  • Periode Repelita IV  : 1984/85 – 1988/89
  • Periode Repelita V   : 1989/90 – 1993/94

Sebelum Perang Dunia II para ilmuwan kurang memperhatikan pembangunan ekonomi, karena faktor-faktor sbb :
Masih banyak negara sebagai negara jajahan
Kurang adanya usaha dari tokoh masyarakat  untuk membahas pembangunan ekonomi.  Lebih mementingkan usaha untuk meraih  kemerdekaan dari penjajah.
Para pakar ekonomi lebih banyak menganalisis  kegagalan ekonomi dan tingginya tingkat  pengangguran (depresi berat).
Pasca Perang Dunia II (Th. 1942), banyak negara memperoleh kemerdekaan (India, Pakistan, Phillipina, Korea & Indonesia), perhatian terhadap pembangunan ekonomi mulai berkembang disebabkan oleh :
Negara jajahan yang memperoleh kemerdekaan
Berkembangnya cita-cita negara yang baru merdeka untuk mengejar ketertinggalannya di bidang ekonomi.
Adanya keinginan dari negara maju untuk  membantu negara berkembang dalam mempercepat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar