Minggu, 05 Januari 2014

13 Proyek Migas Mulai Produksi Tahun Ini


Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan 13 proyek migas direncanakan berproduksi pada tahun ini dengan total kapasitas produksi mencapai 954 juta kaki kubik gas per hari (mmscfd) dan 194.121 barel minyak per hari.
Kepala Humas SKK Migas Elan Biantoro mengatakan pihaknya berkomitmen agar proyek-proyek tersebut dapat terealisasi tepat waktu. "Jika ada yang terlambat akan memengaruhi besaran lifting migas tahun ini, kata Elan dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (05/01).
Elan menuturkan upaya yang dilakukan agar memastikan proyek migas berproduksi tepat waktu antara lain melalui pengawasan dan pengendalian yang lebih intensif dengan melakukan rapat monitoring bulanan dan tiga bulanan bersama seluruh pihak terkait, termasuk kunjungan ke lapangan. "SKK Migas juga akan mempercepat waktu pengadaan fasilitas produksi," ujarnya.
Dikatakannya beberapa proyek yang akan berproduksi antara lain, Sisi Nubi 2B yang berada di Blok Mahakam, Kalimantan Timur dengan kontraktor Total E&P Indonesie yang ditargetkan berproduksi 350 mmscfd pada kuartal pertama 2014. Kemudian, pengembangan gas Senoro dengan operator JOB Pertamina-Medco Tomori Sulawesi direncanakan mulai produksi 8 mmscfd dan 250 barel minyak per hari pada kuartal 3 tahun ini.
Tiga proyek yang sebelumnya ditargetkan produksi 2013 lalu akan mulai berproduksi pada kuartal pertama tahun ini. Ketiga proyek itu adalah Lapangan Ridho dengan kontraktor Odira Energy Karang Agung berproduksi 1.200 barel minyak per hari, Lapangan Gundih yang dikembangkan Pertamina EP berproduksi sebesar 50 mmscfd dan 600 barel minyak per hari, dan proyek Bayan A dengan kontraktor Manhattan Kalimantan Investment berproduksi 15 mmscfd dan 250 barel minyak per hari.
Elan mengungkapkan, ada tiga proyek yang mendapat perhatian penuh dari SKK Migas terkait dengan besarnya produksi yang dihasilkan dan tantangan yang dihadapi. Yang pertama adalah Lapangan Bukit Tua, Blok Ketapang 2 dengan kontraktor Petronas Carigali. Proyek direncanakan berproduksi 70 mmscfd dan 20.000 barel minyak per hari ini pada kuartal empat 2014. "Hal yang perlu dicermati adalah proses negosiasi harga gas dan perubahan calon pembeli. Selain itu, proyek ini menggunakan skanario hulu dan hilir sehingga ada kebijakan strategis yang diambil di luar kewenangan SKK Migas," jelasnya.
Hal serupa, lanjut Elan terjadi di Lapangan Muriah, Blok Kepodang yang juga dioperatori Petronas. Proyek dengan produksi 116 mmscfd ini bergantung pada selesainya pipa penyalur gas di hilir. Konstruksi fasilitas produksi di hulu akan selesai Oktober 2014.
Proyek terakhir adalah Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu dengan kontraktor Mobil Cepu Ltd (MCL). Proyek strategis ini rencananya berproduksi pada kuartal keempat 2014 dengan produksi puncak 165.000 barel per hari. Elan menyebut beberapa tantangan yang dihadapi, yakni masalah sosial ekonomi dan keterlambatan dalam proses rekayasa, pengadaan, dan konstruksi fasilitas. "Proyek-proyek ini harus dikawal secara intensif agar tidak mundur proyeknya," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Edy Hermantoro menyebut pemerintah telah menyetujui rencana pengembangan lapangan (PoD I) empat lapangan laut dalam. Keempat lapangan itu ialah Lapangan Jambu Aye Utara, Lapangan Gendalo dan Gehem (IDD Project), Lapangan Abadi serta Lapangan Jangkrik di Blok Muara Bakau.
Edy menerangkan Lapangan Jambu Aye Utara yang PoD I disetujui pada 2012, direncanakan akan berproduksi mulai tahun ini. Sedangkan IDD Project diharapkan dapat berproduksi pada 2018. Proyek IDD ini dikembangkan oleh Chevron Indonesia Company melalui 4 kontrak kerja sama yaitu KK Ganal, Rapak, Makassar Strait dan Muara Bakau.
Dia menuturkan Lapangan Abadi yang dikembangkan Inpex Masela Ltd, diperkirakan memiliki cadangan terbukti sebesar 6,05 TCF. Inpex akan membangun kilang LNG terapung dengan investasi mencapai US$ 5 miliar. Kilang dengan kapasitas 2,5 juta ton per tahun (MTPA) diharapkan dapat mulai berproduksi pada akhir 2016. Sedangkan Lapangan Jangkrik yang dikembangkan oleh Eni Muara Bakau B.V ditargetkan berproduksi 2015.
Analisis:
Di tahun 2014 ada 13 proyek migas direncanakan berproduksi pada tahun ini dengan total kapasitas produksi mencapai 954 juta kaki kubik gas per hari (mmscfd) dan 194.121 barel minyak per hari. Kepala Humas SKK Migas Elan Biantoro berharap proyek tersebut dapat terealisasikan tepat waktu. Adapun upaya yang dilakukan agar memastikan proyek migas berproduksi tepat waktu antara lain melalui pengawasan dan pengendalian yang lebih intensif dengan melakukan rapat monitoring bulanan dan tiga bulanan bersama seluruh pihak terkait, termasuk kunjungan ke lapangan.
Sumber:
beritasatu.com
Ekonomi - Makro
Penulis: Rangga Prakoso/AF
Minggu, 05 Januari 2014 | 17:46


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar