Minggu, 05 April 2015

Akuntansi Internasional ( Kasus 4-1 )

Kasus  4-1 Menegakkan Prinsip
1.      Akuntansi yang berlandaskan prinsip bertujuan untuk memenuhi tujuan dari IFRS yaitu meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan keterbandingan laporan keuangan antar entitas secara global. Semakin aturan mengatur hal-hal detail, maka aturan tersebut akan semakin memiliki banyak celah. Hal ini mengakibatkan aturan akan menjadi semakin banyak lagi, untuk menutup celah-celah lain. Hal ini akan berbeda jika aturan berbasis prinsip. Pengaturan pada tingkat prinsip akan meliputi segala hal dibawahnya. Kelebihan utama standar akuntansi yang berbasis prinsip adalah terletak pada pedoman umum yang dapat diterapkan pada berbagai situasi, yang fleksibel dalam menghadapi lingkungan yang baru. Namun kelemahannya, akan dibutuhkan penalaran, judgement, dan pemahaman yang cukup mendalam dari pembaca aturan dalam menerapkannya.
Standar akuntansi yang berbasis prinsip memuat prinsip-prinsip umum, yang mengandalkan pada interpretasi dan pertimbangan penyusun laporan keuangan. Standar berbasis prinsip memuat pedoman yang lebih umum yang dimulai dengan tujuan umum dan prinsip-prinsip tanpa memberikan pedoman rinci. Hal ini menjadikan IFRS lebih sederhana dan lebih fleskibel dalam persyaratan akuntansi dan pengungkapannya
                                        
Akuntansi yang berlandaskan aturan memuat seperangkat aturan, yang membatasi fleksibilitas dan penggunaan pertimbangan profesional. Standar akuntansi yang berbasis aturan berisi pedoman rinci yang harus diikuti ketika perusahaan menyiapkan laporan keuangan. Pedoman tersebut didasarkan pada asumsi bahwa manajemen memerlukan pedoman yang menjamin bahwa transaksi dilaporkan dengan tepat dan konsisten. Pedoman rinci tersebut menjadikan standar tersebut lebih panjang dan lebih kompleks. Kelebihan standar ini karena berisi aturan-aturan yang lebih rinci, maka standar tersebut lebih mudah untuk diterapkan dan tidak memerlukan pertimbangan profesional. Adakalanya aturan rinci ini lebih disukai karena kemungkinan terjadinya tuntutan hukum terhadap akuntan lebih kecil. Ketiadaan aturan dapat mengakibatkan tuntutan hukum jika akuntan tidak tepat dalam menggunakan pertimbangan profesionalnya. Standar akuntansi yang berbasis aturan dipandang kurang fleksibel dalam menghadapi perubahan lingkungan.

2.      Karena GAAP AS merupakan standar akuntansi yang rule based dan cukup powerful di negaranya. Hal ini dikarenakan standar ini memang diciptakan dengan tujuan untuk mengatur berbagai praktik akuntansi dan instrumen keuangan yang muncul di Amerika. Kita tahu bahwa amerika adalah negara yang perekonomiannya menggunakan liberalisme pasar (kapitalisme murni) yang mana perekonomiannya dikendalikan oleh pasar (entitas penjual dan pembeli). Supaya perekonomian dan sumber daya di Amerika dapat dikelola secara efektif dan efisien, maka entitas-entitas yang menguasai pasar ini harus dikendalikan. Pengendalian ini menggunakan standar akuntansi. Hal inilah yang menyebabkan Amerika memiliki pengaturan standar akuntansi yang rigid dan powerful untuk praktik di negaranya, dan enggan untuk melakukan konvergensi dengan IFRS (namun Amerika akhirnya setuju untuk konvergensi pada tahun 2014).
Standar Akuntansi berbasis prinsip tidak efektif di Amerika karena menurut prinsip standar akuntansi Inggris dan Internasional lebih dari hanya berlandaskan prinsip daripada versi Amerika, mereka kurang detail. Dan walaupun adanya perubahan aturan Inggris dan IASB mereka telah bertambah luas pada tahun-tahun belakangan ini, sering dijadikan inspirasi (jika itu kata tapatnya) oleh isi penyimpang standar Amerika.

3.      Yang dibutuhkan oleh Amerika Serikat untuk mengefektifkan standar berlandaskan prinsip adalah mencoba mengesampingkan FASB dan mencoba untuk mementingkan kebenaran dan keadilan mengingat bahwa akuntansi lebih dari sekedar aktivitas sukarela, seperti persyaratan standar akuntansi berlandaskan prinsip.

4.      Para investor dan analis lebih baik bekerja dengan standar akuntansi berlandaskan prinsip karena Standar akuntansi yang berbasis prinsip memuat prinsip-prinsip umum, yang mengandalkan pada interpretasi dan pertimbangan penyusun laporan keuangan. Standar berbasis prinsip memuat pedoman yang lebih umum yang dimulai dengan tujuan umum dan prinsip-prinsip tanpa memberikan pedoman rinci. Hal ini menjadikan IFRS lebih sederhana dan lebih fleskibel dalam persyaratan akuntansi dan pengungkapannya. Standar akuntansi yang berbasis prinsip memberi dasar konseptual bagi akuntan ketimbang daftar aturan rinci. Pada presentasinya di Financial Executives International (2002), Robert Herz, Chairman of Financial Accounting Standard Board (FASB) menjelaskan pendekatan yang berbasis prinsip. Pendekatan berbasis prinsip dimulai dengan menetapkan tujuan utama pelaporan dan kemudian memberikan pedoman yang menjelaskan tujuan tersebut dan mengaitkannya dengan beberapa contoh. Dalam paper DiPiazza et al (2008), standar akuntansi berbasis prinsip mempunyai karakteristik-karakteristik yang diyakini sebagai unsur pelaporan keuangan yang berkualitas. Karakteristik-karakteristik tersebut adalah:
·         Penyajian dengan sebenarnya (faithful presentation) realitas ekonomi,
·         Responsif terhadap kebutuhan pengguna laporan keuangan akan kejelasan dan transparansi
·         Konsisten dengan Kerangka Konseptual
·         Didasarkan pada lingkup yang ditentukan dengan tepat yang ditujukan pada area akuntansi yang luas
·         Ditulis dengan bahasa yang jelas, ringkas, dan sederhana
·         Memungkinkan penggunaan pertimbangan yang masuk akal. Penyusun laporan keuangan harus mampu menggunakan pertimbangan profesionalnya untuk melaporkan dengan sebenarnya substansi ekonomi perusahaan.

Standar akuntansi berdasarkan prinsip juga lebih sederhana dibandingkan standar berbasis aturan. Walaupun standar akuntansi prinsip memiliki beberapa kelemahan tetapi standar ini lebih banyak digunakan di negara negara seperti Inggris . 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar