Selasa, 31 Desember 2013

Dukung UMKM Masuk Pasar Jepang, PNM Gandeng Jetro

JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM menggandeng Japan External Trade Organization (Jetro) untuk memfasilitasi pemasaran produk UMKM Indonesia di pasar Jepang.


Kemitraan tersebut merupakan inovasi dari program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) PNM, yang fokus pada pembinaan, pelatihan dan pendampingan nasabah Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM). 



“Kerjasama dengan Jetro merupakan pencapaian PNM dalam mendukung pengembangan UMKM nasional karena dapat menjadi pintu masuk produk-produk UMKM kita ke pasar Jepang,” ujar Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja, dalam keterangan resminya Senin (30/12/2013).



Perjanjian kerjasama antara PNM dan Jetro ditandatangani oleh Parman Nataatmadja dan Direktur Eksekutif Jetro Kenichi Tomiyoshi di Jakarta pada Kamis, 19 Desember 2013. Kesepakatan tersebut disaksikan oleh Mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda dan Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang (PPIJ) Rachmat Gobel.



Jetro, lanjut Parman, akan dilibatkan lebih banyak dalam program PKU PNM di masa mendatang. Penciptaan peluang pasar dan investasi dari dan ke Jepang dalam pengembangan UMKM nasional akan diwujudkan melalui pemberian bantuan teknis berupa pengiriman tenaga ahli, studi banding dan pelatihan. 



Dalam rangka penguatan dan pengembangan UMKM, PNM  sejak januari 2013 hingga saat ini telah melaksanakan program PKU sebanyak 189 kali, yang diikuti oleh 8.852 UMKM nasabah ULaMM.

Analisis:
PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM menggandeng Japan External Trade Organization (Jetro) untuk memfasilitasi pemasaran produk UMKM Indonesia di pasar Jepang.  Kerjasama ini merupakan pencapain PNM dalam mendukung pengembangan UMKM nasional karena bisa menjadi pintu masuk UMKM ke pasar jepang. Dalam penciptaan peluang pasar ini diwujudkan melalui pemberian bantuan teknis berupa pengiriman tenaga ahli, studi banding dan pelatihan untuk mendukungnya.

Sumber:
Kompas.com
Ekonomi - Keuangan
Senin, 30 Desember 2013 | 20:15 WIB
Editor: Bambang Priyo Jatmiko

Harga Udang Dogol Melejit Capai Rp 130.000 Per Kg

CIAMIS - Dalam seminggu terakhir di Pantai Pangandaran harga udang dogol naik tajam dari Rp 80.000 menjadi Rp 130.000 per kg. Kenaikan yang tajam ini dipicu melejitnya permintaan udang dogol seiring makin ramainya kunjungan wisatawan berburu kuliner seafood di kawasan objek wisata Pangandaran.


"Permintaan meningkat sementara barangnya sedikit. Di pelelangan (TPI Pangandaran) udang dogol sekarang lagi sulit," ujar pengelola RM Seafood Kidang Mas Putera, H Endang Hidayat, di Pasar Ikan Talanca, Pantai Timur Pangandaran, Minggu (29/12).

Untuk memenuhi kebutuhan melonjaknya permintaan menu udang terutama yang berbahan baku udang dogol, Endang terpaksa mendatangkan udang dogol dari Cirebon. "Sejak hari Minggu pekan lalu (22/12/2013), sampai hari ini sudah habis sekitar lima kuintal udang dogol. Separuhnya didatangkan Cirebon. Liburan Natal kemarin pengunjung cukup padat. Sekarang tinggal menunggu hari puncak malam tahun baru," paparnya.
Dari berbagai jenis biota laut yang disajikan di RM Sea Food, mulai dari cumi-cumi, kepiting, kerang, berbagai jenis ikan, menurut Endang, yang paling favorit adalah udang dogol. Baik itu dimasak dengan bumbu saus tiram, saus mentega, udang tepung, hingga udang asam manis.
Bukan saja tingginya permintaan konsumen terhadap udang, musim badai tengah juga membuat nelayan Pangandaran dalam seminggu terakhir jarang mendapatkan berbagai jenis udang saat melaut. "Makanya di pelelangan stok udang sangat terbatas, apalagi udang dogol. Sementara berbagai jenis ikan lumayan tersedia," katanya.
Sementara di Pekanbaru, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo, mengatakan produksi udang nasional sampai September 2013 terdata 480.000 ton. Angka tersebut melampaui produksi 2012 yang mencapai 457.600 ton. "Produksi tahun ini didukung program revitalisasi tambak dengan demfarm," kata Sharif .
Penambahan produksi tersebut, kata Sharif, juga berkorelasi positif dengan bertambahnya luasan tambak budi daya udang di sekitar tambak percontohan (demonstration farm). "Ada penambahan luasan tambak baru seluas 675 hektare di enam lokasi," ujar Sharif.
Keenam lokasi itu tersebar di Serang, Tangerang, Karawang, Subang, Indramayu, dan Cirebon.Menurut Sharif, revitalisasi tambak juga menyerap tenaga kerja cukup banyak, yaitu mencapai 130.000 orang.
Sharif berpendapat pula bahwa budidaya perikanan kini sudah menjadi barometer pembangunan perikatan nasional. Tantangannya sekarang, kata dia, adalah menjadikan budidaya perikanan sebagai ujung tombak untuk menggerakkan perekonomian nasional dan ketahanan pangan.
Analisis:
Di Pantai Pangandaran harga udang dogol naik tajam dari Rp 80.000 menjadi Rp 130.000 per kg. Kenaikan yang tajam ini dipicu melejitnya permintaan udang dogol seiring makin ramainya kunjungan wisatawan berburu kuliner seafood di kawasan objek wisata Pangandaran.Permintaan menginkat sehingga Pangandaran terpaksa mendatankan udang dari cirebon untuk memenuhi permintaan. Oleh karena itu Budidaya perikanan kini sudah menjadi barometer pembangunan perikatan nasional. Tantangannya sekarang adalah menjadikan budidaya perikanan sebagai ujung tombak untuk menggerakkan perekonomian nasional dan ketahanan pangan. Seharusnya Pantai pangandaran mulairevitalisasi tambak dengan demfarm seperti Pekanbaru yang produksi tambak udangnya melebihi produksi tahun sebelumnya.

SUMBER :
Kompas.com
Ekonomi-Bisnis
Editor : Erlangga Djumena
Senin, 30 Desember 2013 | 10:29 WIB


PT Askes Siap Layani Peserta BPJS

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan meluncurkan secara simbolis pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, di Istana Bogor, Selasa, 31 Desember, besok. Sedangkan operasionalnya
baru aktif di 1 Januari 2014 untuk BPJS Kesehatan, dan 1 Juli 2015 untuk BPJS Ketenagakerjaan.

Direktur Kepesertaan PT Askes, Sri Endang Tidarwati Wahyuningsih, mengatakan karena berbagai pertimbangan, BPJS yang rencananya akan diluncurkan pada pergantian tahun 2013 ke 2014 dimajukan menjadi pukul 9 pagi, di Istana Bogor. Namun, untuk aktifnya BPJS Kesehatan tetap pada 1 Januari 2014. Menko Kesra, Agung Laksono, dan Direktur Utama PT Askes, Fachmi Idris dikabarkan tengah mendampingi Presiden di Istana Bogor saat ini terkait persiapan peluncuran BPJS besok.
"Jadi pada 31 Desember malam akan dilakukan penutupan buku laporan keuangan PT Askes sebagai Persero oleh Menteri
BUMN, sekaligus masuk 1 Januari diluncurkan laporan keuangan baru BPJS Kesehatan oleh Menteri Keuangan," kata Sri saat konferensi pers mengenai siklus pelayanan BPJS Kesehatan 1 Januari 2014, di Jakarta, Senin (30/12) siang ini.

Sri mengatakan, terhitung 1 Januari 2014 BPJS Kesehatan akan mengelola Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), sedangkan BPJS ketenagakerjaan nantinya menyelenggarakan empat jaminan sosial, yaitu kecelakaan kerja, kematian, pensiun, dan hari tua.Pada awal operasionalnya BPJS Kesehatan akan mencakup sekitar 116.122.065 jiwa penduduk. Jumlah ini telah terhimpun di master file PT Askes, yang otomatis menjadi BPJS Kesehatan pada 1 Januari.

Jumlah ini terdiri dari dua kelompok peserta yang dialihkan, yaitu peserta existing Askes Sosial (16.152.615) Jamkesmas (86,4 juta), TNI dan keluarga (859.216), Polri (793.454), dan Jamsostek (8.446.856).
Apabila nanti di antara 116 juta lebih ini berobat atau membutuhkan layanan kesehatan bisa menggunakan kartu kepesertaan lama yang saat ini masih dipegang, selama itu masih berlaku. TNI/Polri membawa Kartu Tanda Anggota/Nomor Registrasi Pokok, dan eks Jamsostek dapat memperlihatkan kartu JPK Jamsostek lama.
Sebab, pembuatan kartu kepesertaan BPJS Kesehatan sedang dalam proses, dan harapkan bulan April 2014 sudah selesai. Demikian pula peserta Askes Sosial dan Jamskesmas bisa menggunakan kartu lama, selama itu masih berlaku.
Bahkan apabila tidak membawa identitas kepesertaan, peserta bisa menggunakan KTP maka di setiap titik pelayanan kesehatan yang sudah terkoneksi dengan sistem BPJS Kesehatan akan dilayani.
"Master file yang berisi nama-nama peserta ini sudah di-link kan dengan elektronik KTP, sehingga akan memudahkan," katanya.
Mengenai pendaftaran di BPJS, sebanyak 116 juta lebih tersebut secara otomatis terdaftar. Sedangkan bagi yang di luar itu, antara lain pekerja penerima upah non pemerintah (karyawan swasta) dapat melakukan pendaftaran oleh perusahaan ke BPJS Kesehatan dan cabangnya yang ada di provinsi, kabupaten, dan kota. Kemudian perusahaan akan melakukan pembayaran iuran sebesar yang sudah ditentukan pemerintah ke bank yang ditunjuk BPJS Kesehatan, yaitu Bank Mandiri, BNI, dan BRI. Setelah konfirmasi pembayaran, perusahaan akan mendapatkan kartu BPJS Kesehatan untuk karyawannya.
Sedangkan bagi pekerja bukan penerima upah dan bukan pekerja (wiraswasta, investor, petani, nelayan, pedagang keliling, danlainnya) mendaftarkan diri ke BPJS Kesehatan dengan tata cara mengisi formulir daftar isian peserta dengan menunjukkan salah satu kartu identitas, seperti KTP, SIM, KK, atau paspor. Setelah itu calon peserta melakukan pembayaran ke bank dengan besaran iuran yang sudah ditetapkan BPJS Kesehatan. Setelah konfirmasi pembayaran, peserta akan mendapatkan kartu BPJS Kesehatan.

"Untuk mendapatkan layanan kesehatan, peserta cukup membawa kartu BPJS Kesehatan atau kartu lama ketika mendatangi fasilitas kesehatan tingkat pertama, seperti dokter keluarga, dokter praktik umum, puskesmas atau klinik," kata Sri.
Apabila di fasilitas kesehatan tingkat pertama penyakit peserta tidak bisa ditangani dan membutuhkan pelayanan tingkat lanjutan, maka dokter di tingkat pertama harus merujuk peserta ke faskes lanjutan, yaitu rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, misalnya RS TNI/Polri, RS pemerintah atau swasta.

Analisis:

1 Januari 2014 BPJS Kesehatan akan mengelola Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), sedangkan BPJSketenagakerjaan nantinya menyelenggarakan empat jaminan sosial, yaitu kecelakaan kerja, kematian, pensiun, dan hari tua. Pada awal operasionalnya BPJS Kesehatan akan mencakup sekitar 116.122.065 jiwa penduduk. Jumlah ini telah terhimpun di master file PT Askes, yang otomatis menjadi BPJS Kesehatan pada 1 Januari. Jumlah ini terdiri dari dua kelompok peserta yang dialihkan, yaitu peserta existing Askes Sosial (16.152.615) Jamkesmas (86,4 juta), TNI dan keluarga (859.216), Polri (793.454), dan Jamsostek (8.446.856). Supaya peserta mendapatkan layanan kesehatan, peserta cukup membawa kartu BPJS Kesehatan atau kartu lama ketika mendatangi fasilitas kesehatan tingkat pertama, seperti dokter keluarga, dokter praktik umum, puskesmas atau klinik.
Sumber :
bertiasatu.com
Ekonomi - Asuransi
Senin, 30 Desember 2013 | 16:41
Penulis: D-13/FMB

Industri Kecil Jadi Andalan Ekspor Bali

Denpasar - Industri kecil dan kerajinan skala rumah tangga masih menjadi andalan ekspor dari Provinsi Bali karena mampu menghasilkan devisa senilai 134,32 juta dolar AS selama periode Januari-Oktober 2013.
"Industri kecil masih tetap jadi andalan karena perolehan devisanya justru meningkat 5,48 persen dibandingan periode yang sama tahun sebelumnya," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Minggu (29/12).
Ekspor industri kecil itu mampu memberikan kontribusi sebesar 33,69 persen dari total ekspor daerah Bali sebesar 398,75 juta dolar AS.
Ketut Teneng menjelaskan bahwa ekspor kerajinan hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali terdiri dari enam jenis matadagangan yang menembus pasaran luar negeri meliputi komponen rumah jadi, kerajinan plastik, alas kaki (sepatu), tas, tekstil, dan produk tekstil. dan ikan kemasan.
Ekspor terbesar diperoleh dari pengapalan 85,21 juta potong TPT seharga 98,56 juta dolar AS selama periode Januari-Oktober 2013 meningkat 19,22 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 82,67 juta dolar atas pengiriman 38,12 juta potong.
Menyusul pengiriman ikan dalam kaleng seharga 15,82 juta dolar AS atas pengapalan 4.791,3 ton, melorot 20,64 persen dibanding periode yang sama sebelumnya tercatat 19,93 juta dolar AS atas pengiriman 6.478,6 ton.
Ketut Teneng menambahkan, demikian pula pengiriman rumah jadi sebanyak 9.330 unit senilai 1,02 juta dolar AS, industri dari bahan palastik seharga 12,46 juta dolar AS.
Sementara ekspor sepatu dari Bali sebanyak 301.570 pasang seharga 1,72 juta dolar AS dan tas 1,54 juta unit senilai 1,43 juta dolar AS.
Ekspor TPT sebagian besar tujuan ke Amerika Serikat 28,82 persen, menyusul Malaysia 1,03 persen, Jepang 8,42 persen, Australia 12,89 persen, Singapura 5,80 persen, Hong Kong 0,85 persen, Inggris 12,22 persen, Prancis 3,81 persen, Jerman 1,81 persen dan Spanyol 2,77persen, Sedangkan sisanya sebanyak 21,98 persen menuju ke sejumlah negara lain.

Analisis:
Yang mampu menghasilkan devisa senilai 134,32 juta dolar AS selama periode Januari-Oktober 2013 adalah hasil Expor dari industri kecil kerajinan rumah tangga Provinsi Bal.Ketut Teneng menjelaskan bahwa ekspor kerajinan hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali terdiri dari enam jenis matadagangan yang menembus pasaran luar negeri meliputi komponen rumah jadi, kerajinan plastik, alas kaki (sepatu), tas, tekstil, dan produk tekstil. dan ikan kemasan.. Jadi walaupun hanya industri kerajinan rumah tangga yang kecil namun bisa menjadi jasa penghidupan Negara.
Sumber :
beritasatu.com
Ekonomi - Industri & Perdagangan
Senin, 30 Desember 2013 | 00:26
Penulis: /FER

Indonesia Masih Akan Impor Pangan


JAKARTA - Menteri Pertanian Suswono mengatakan meski target Rencana Aksi Bukittinggi bisa tercapai tahun depan, namun Indonesia masih perlu mengimpor sejumlah komoditas pangan utama, seperti kedelai, gula, dan daging sapi. 


Sebagaimana diketahui Rencana Aksi Bukittinggi yang telah dicanangkan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, mentargetkan produksi kedelai tumbuh 85 persen, dari 0,81 juta ton menjadi 1,5 juta ton.



"Kedelai mungkin masih (impor), karena memang faktanya kita belum mencukupi kebutuhan dalam negeri," ujar Suswono ditemui usai paparan kinerja, Senin (30/12/2013). 



Berdasarkan kesepakatan Ditjen Teknis pada saat pra Rakor Pangan Bukittinggi, November 2013, kebutuhan kedelai pada 2014 mendatang ditaksir mencapai 2,2 juta ton. Artinya, jika produksi kedelai tahun depan mencapai target rencana Aksi Bukittinggi sebanyak 1,5 juta ton, maka masih ada defisit sebesar 0,7 juta ton.



Dalam rencana Aksi Bukittinggi, ditargetkan produksi gula 2014 tumbuh 22,05 persen, dari 2,54 juta ton pada tahun ini menjadi 3,1 juta ton tahun 2014. Namun, Suswono pesimistis, terutama untuk kebutuhan industri.



"Gula untuk industri juga masih (impor), jelas itu, karena revitalisasi pabrik tidak jalan, dan pembangunan pabrik cuma 1 dari yang seharusnya 25 unit," papar Suswono.



Menurutnya, pembangunan dan revitalisasi pabrik gula adalah tugas dan kewenangan Kementerian Perindustrian. Pihaknya, hanya bertanggungjawab on farm, yakni dengan penyediaan bibit unggul dan kegiatan bongkar serta rawat ratoon. 



Sementara itu, untuk daging sapi, rencana Aksi Bukittinggi menargetkan pertumbuhan produksi sebesar 26,19 persen, dari 0,43 juta ton menjadi 0,53 juta ton di 2014.

Analisis:
Faktanya Indonesia yang kaya akan hasil alamnya masih belum bisa mencukupi kebutuhan dalam negeri sehingga harus mengimpor. Berdasarkan kesepakatan Ditjen Teknis pada saat pra Rakor Pangan Bukittinggi, November 2013, kebutuhan kedelai pada 2014 mendatang ditaksir mencapai 2,2 juta ton. Artinya, jika produksi kedelai tahun depan mencapai target rencana Aksi Bukittinggi sebanyak 1,5 juta ton, maka masih ada defisit sebesar 0,7 juta ton. Sementara itu, untuk daging sapi, rencana Aksi Bukittinggi menargetkan pertumbuhan produksi sebesar 26,19 persen, dari 0,43 juta ton menjadi 0,53 juta ton di 2014. Jadi apabila target Rencana aksi Bukittinggi tercapai ditahun depan maka akan terpenuhi kebutuhan pangan dalam Negeri.

SUMBER :
Kompas.com
Ekonomi - Makro
Senin, 30 Desember 2013 | 20:24 WIB
Penulis: Estu Suryowati
Editor: Bambang Priyo Jatmiko

TUGAS 4

Contoh-Contoh Paragraf Bidang Ekonomi

1. Paragraf Generalisasi
Syarat utama untuk menjadi seorang Audit PT.Indonesia Jaya adalah sarjana, tetapi tidak hanya sarjana saja akan tetapi calon audit pun harus memiliki prestasi yang bagus, berpengalaman dalam bidang accounting keuangan minimal 3 tahun dan juga memiliki atittude atau kejujuran yang tinggi. Jika semua Persyaratan administrasi sudah terpenuhi, calon Audit PT.Indonesia Jaya juga harus lulus dalam serangkaian test yang diselenggarakan. Jadi memeang tidak mudah untuk dapat diterima menjadi Audit PT.Indonesia Jaya.

2. Paragraf Analogi
Dalam Fakultas Ekonomi terdapat studi akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Keduanya memiliki perbedaan dalam menerapkan pembelajarannya, akuntansi keuangan itu penyajian laporan keuangan untuk pihak-pihak diluar perusahaan sedangkan akuntansi manajemen penyajian laporan keuangan untuk pihak-pihak di dalam manajemen, meskipun keduanya berbeda tapi mereka memiliki kesamaan yaitu bersandar pada informasi akuntansi dan keduanya memiliki sistem pengumpulan data yang berbeda namun berjalan berdampingan.

3. Paragraf Sebab-akibat (kausalitas)
Naiknya harga BBM di indonesia diawali oleh naiknya harga minyak dunia yang membuat pemerintah tidak dapat menjual BBM kepada masayarakat dengan harga yang sama dengan harga sebelumnya, karena hal itu dapat menyebabkan pengeluaran APBN untuk subsidi minyak menjadi lebih tinggi. Akibat dari kenaikan harga BBM yaitu naiknya harga kebutuhan pokok yang berdampak negatif bagi masyarakat terutama masyarakat menengah kebawah selain itu banyak pihak-pihak terutama buruh yang tidak menyetujui kenaikan harga BBM tersebut alasannya gaji mereka yang tidak sesuai dengan dampak kenaikan tersebut. 

Senin, 30 Desember 2013

TUGAS 3

Membuat Kerangka Karangan

Judul                               : Bahaya Rokok Pada Remaja
Kata Pengantar
Daftar Isi 

Bab I : Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
      1. Apa dampak dari merokok?
      2. Zat apa yang terkandung didalamnya dan apa yang paling berbahaya?
      3. Upaya apa yang dilakukan bagi perokok disekolah
      4. Apa faktor 
penyebab perilaku merokok pada remaja?
1.3. Tujuan Penelitian
      1. 
Untuk mengetahui Bahaya merokok. 
      2. 
Untuk mengetahui faktor – faktor penyebab perilaku merokok pada remaja.
      3. 
Untuk mengetahui apa itu rokok.
1.4. Manfaat Penelitian
     1. Bagi Pembaca Karya Ilmiah
     2. Bagi Universitas XXX
     3. Bagi Penulis

Bab II : Landasan Teori
2.1. Pengertian Rokok
2.2. Dampak dari Merokok
2.3. Faktor Penyebab merokok pada Remaja
2.4. Upaya Mengatasi Rokok

Bab III : Metodelogi Penelitian
3.1. Objek Penelitian
3.2. Data dan Variabel yang digunakan
3.3. Metode Pengumpulan Data
3.4. Alat Analisis yang Digunakan

Bab IV : Pembahasan
4.1. Zat yang terkandung dalam Rokok
4.2. 
Rokok dan Reaksi Kimia (Pembakaran)
4.3. 
Reaksi pembakaran rokok
4.4. R
okok dan proses penguapan uap air dan nikotin
4.5. 
Tar dan Asap Rokok
4.6. 
Gas CO (Karbon Mono Oksida)
4.7. 
Nikotin dan kerja nikotin

Bab V : Penutup
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

Daftar Pustaka
Lampiran